Tampilkan postingan dengan label jakarta. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label jakarta. Tampilkan semua postingan

Kamis, 28 Juni 2012

SETU BABAKAN


SETU BABAKAN
Setu Babakan atau Danau Babakan terletak di Srengseng Sawah, kecamatan Jagakarsa, kabupaten Jakarta Selatan, dekat Depok yang berfungsi sebagai pusat Perkampungan Budaya Betawi, suatu area yang dijaga untuk menjaga warisan budaya Jakarta, yaitu budaya Betawi.

Setu Babakan merupakan danau buatan dengan area 30 hektar (79 akre) dengan kedalaman 1-5 meter di mana airnya berasal dari Sungai Ciliwung dan saat ini digunakan untuk memancing bagi warga sekitarnya. Terdapat taman di sekitarnya yang ditanami dengan beragam pohon buah-buahan seperti Mangga, Melinjo, Palem, Rambutan, Jambu, Pandan, dan lain-lain. Di kanan kiri jalan utama, tampak rumah-rumah panggung berasitektur khas Betawi. Pemandangan di sini memang memanjakan mata karena lingkungan di pedesaan ini dijaga dengan baik.
Dalam sejarahnya, penetapan Setu Babakan sebagai kawasan Cagar Budaya Betawi sudah direncanakan sejak tahun 1996. Namun, baru dirintis dan dikembangkan oleh pemerintah dan masyarakat setelah SK Gubernur No.9 tahun 2000.
Pada tahun 2004, Setu Babakan diresmikan oleh Gubernur DKI Jakarta saat itu yaitu Sutiyoso, sebagai kawasan Cagar Budaya Betawi.
Banyak kuliner khas Betawi yang dapat dinikmati di sini, antara lain Kerak Telor, Toge Goreng, Arum Manis, Rujak Bebek, Soto Betawi, Es Potong, Es Duren, Bir Pletok, Nasi Uduk, Nasi Ulam, Laksa, Roti Buaya, dll.

 Ngomong-ngomong, tentang Bir Pletok, jangan dibingungin dengan label “bir”; dulu orang Belanda suka minum bir sampai mabuk, maka minuman khas Betawi ini ditambah juga dengan istilah “bir”. Minuman ini boleh dibilang seperti jamu. Terbuat dari campuran rempah-rempah seperti jahe merah, kayu manis, kapulaga, serai, kayu secang, dan gula pasir.


Pengunjung juga dapat menyaksikan pagelaran seni budaya—Lenong, Tari Topeng, Tanjidor, Marawis, Gambang Kromong, Tari Lenggang Nyai, dan Tari Narojeng—yang sering dipentaskan di sebuah panggung terbuka berukuran 60 meter persegi setiap hari Sabtu dan Minggu.
Perkampungan ini seperti kawasan biasa lainnya, penghuninya beraktivitas seprti biasa, di antara mereka pagi bekerja dan pulang pada malamnya. Mayoritas penduduknya adalah Betawi hingga 60%.
Pengunjung yang berkunjung dapat juga berkeliling ke perkebunan, pertanian, serta melihat tanaman-tanaman khas Betawi di pelataran rumah-rumah penduduk. Apabila berkunjung ke pelataran rumah penduduk, biasanya penduduk akan memetikkan buah untuk pengunjung sebagai tanda penghormatan. Namun, jika pengunjung ingin memetik lebih banyak dan membawanya pulang, pengunjung dapat menegosiasikannya pada pemilik terlebih dulu.

GEDUNG JOANG '45


GEDUNG JOANG ‘45
Gedung Joang '45 atau Museum Joang 45 adalah salah satu museum yang berada di Jakarta. Museum ini terletak di Jalan Menteng Raya 31,Kelurahan Kebon Sirih, Kecamatan Menteng, Jakarta Pusat. Berjarak sekitar seratus meter dari patung Pak Tani menuju ke arah Jl. Cikini Raya, di sebelah kiri jalan. Dari luar gedung ini tampak sangat terawat dan bersih, sehingga membuat pengunjung tertarik untuk masuk dan nyaman berada di dalamnya. Namun, ketika berada di dalam museum ini, Anda tidak diperbolehkan untuk memotret, kecuali dengan ponsel atau yang lainnya selain perangkat yang dikhususkan untuk memotret.
Pada awalnya gedung ini adalah sebuah hotel yang bernama Schomper Hotel yang dikelola oleh keluarga Belanda. Kemudian, pada masa pendudukan jepang, gedung ini digunakan oleh Ganseikanbu Sendenbu(Departemen Propaganda Jepang) dan namanya berubah menjadi Gedung Menteng 31. Sejak tahun 1942, gedung itu digunakan sebagai tempat untuk memberikan program pendidikan politik bagi para pemuda Indonesia.
Perubahan nama menjadi Gedung Menteng 31 menjadi Museum Joang ’45 terjadi pada tanggal 19 Agustus 1974, yang peresmiannya dilakukan oleh, karena itu, Presiden Soeharto dan Gubernur DKI Ali Sadikin.
Di museum ini dapat dilihat jejak perjuangan kemerdekaan RI dengan koleksi benda-benda peninggalan para pejuang Indonesia. Di antaranya adalah mobil dinas resmi Presiden dan Wakil Presiden RI Pertama yang dikenal dengan mobil REP 1 dan REP 2, dan Mobil Peristiwa Pemboman di Cikini. Selain itu ada pula koleksi foto-foto dokumentasi dan lukisan yang menggambarkan perjuangan sekitar tahun 1945-1950-an. Beberapa tokoh perjuangan ditampilkan pula dalam bentuk patung-patung dada.
Museum Joang 45 terbuka untuk umum dalam aktivitasnya, pengunjung atau peserta aktivitas dapat mendaftarkan diri untuk dapat terlibat dalam aktivitas museum. Dalam hal ini Museum Joang 45 bertindak sebagai Fasilitator. Beberapa aktivitas Museum yang terus dikembangkan diantaranya: Aktivitas Reguler:
  1. Paket Kunjungan A, Tour Museum, Pemandu, Menonton Film, Kuis Berhadiah Doorpize
  2. Paket Kunjungan B, Peserta 20 anak (Mengenakan kostum pejuang, Tour Museum dengan Pemandu, Games Terpandu, aksi Teater, Menonton Film, Kuis Doorpize),
  3. Paket Kunjungan C, Menonton Film Perjuangan Pilihan Pengunjung, maksimum 100 orang
  4. Paket Kunjungan D, Kunjungan biasa, pengunjung tidak dibatasi jumlahnya
Aktivitas Temporer:
  1. Pekan Museum Joang, terbuka untuk umum (Lomba Cedas Cermat, Lomba Puisi)
  2. Diskusi tentang Tokoh dan Peristiwa Sejarah.
  3. Pameran Temporer, Pameran Keliling.
Kemudian fasilitas yang tersedia bagi pengunjung Museum Joang '45 adalah

  1. Ruang Pameran Tetap dan Temporer dengan pojok multi media,
  2. Bioskop Joang 45, Studio penayangan film-film dokumenter dan film perjuangan lama.
  3. Perpustakaan referensi sejarah ilmiah, dilengkapi komik-komik perjuangan untuk bacaan anak,
  4. Childrenroom, ruang khusus untuk kreativitas anak dilengkapi game komputer pahlawan, mewarnai, puzzle, dan permainan knock-down,
  5. Foto Studio, menyediakan kostum para pejuang untuk dikenakan pengunjung dan foto instan.
  6. Souvenir Shop.
  7. Plaza untuk aktivitas outdoor berupa Teater Anak.

Setelah berkeliling Museum Joang ’45, pengunjung dapat beristirahat sejenak sambil menikmati minuman dan makanan ringan di kantin di samping museum.

Jl. Menteng Raya 31, Jakarta
Telp. 021-3909148
Selasa - Minggu jam 09.00 – 15.00. Hari Senin tutup
Tiket Masuk Rp.2000